7 Mitos SEO Tentang Google yang Menghambat Kesuksesan Website Kamu

Mitos SEO Tentang Google

Mitos dari SEO tentang Google yang menghambat kesuksesan website masih menuai Pro Kontra, walaupun seorang ahli seperti John Mueller, Neil Patel, Gary Illyes dan lainya berpendapat namun sebagian orang masih berpegang teguh pada prinsip bahwa masing – masing formula mereka bisa membuat website naik peringkat. 

3 Faktor Utama yang mempengaruhi peringkat Google atau biasa disebut 3 Pilar SEO masih memegang peranan penting walaupun posisi dari pilar tersebut terkadang dijadikan perdebatan juga, namun para pekerja Google dan tokoh penting masih bersuara bahwa 3 pilar ini seperti Kualitas Konten, Backlink, dan User Experience masih memegang peranan terbesar.

Backlink itu masih penting banget, sama seperti dulu, karena bisa bantu meningkatkan otoritas website kamu. Apalagi kalau ditambah dengan konten berkualitas. Dengan kumpulan link backlink yang kuat, peluang buat website kamu naik peringkat di mesin pencari bakal makin besar! walaupun kita tau tidak akan semudah itu juga ya. 

User Experience juga menjadi penentu, Kualitas konten walaupun disebut sebagai raja sekalipun atau Backlink yang mengisi posisi jadi seorang Vote di website, tetap tidak berpengaruh kalo pengalaman pengguna terganggu. Jadi kesinambungan antara 3 pilar memegang peranan penting dalam kesuksesan SEO.

7 Mitos SEO tentang Google yang Menghambat Kesuksesan Website

Faktanya, lalu lintas dari pencarian bisa menghasilkan konversi 9% lebih baik dibandingkan dari media sosial. Tapi, untuk mencapainya, kamu harus berhenti percaya sama beberapa mitos yang beredar.

Mitos-mitos SEO ini sering jadi penghalang buat para pemasar konten dan blogger yang lagi berusaha keras meningkatkan lalu lintas pencarian dan ranking situs mereka.

Ada juga SEO yang ngaku-ngaku punya hubungan khusus sama Google. Padahal, itu mitos besar! Google nggak pernah ngasih tahu siapa saja mitra atau afiliasi SEO mereka. Jadi, kalau ada konsultan atau agensi SEO yang janji peringkat teratas dengan harga murah, misalnya Rp.8 jutaan per bulan, itu PENIPUAN. Nggak ada yang bisa jamin peringkat teratas di mesin pencari Google.

Para pakar atau perusahaan SEO justru akan membicarakan semua kemungkinan terburuk sebelum mematok  harga dan kenapa pilihannya SEO? karena dibandingkan ADS iklan Google Harga di SEO lebih terjangkau apabila memang kamu ingin jasa tersebut. 

Kita Ke pembahasan jadi inilah 12 Mitos SEO yang diambil dari beberapa sumber seperti neilpatel.com, Semrush, Searhenginejournal.com dan lain – lain. 

1. Penargetan Kata Kunci Sudah Tidak Relevan karena Update Google Hummingbird

Apa sih Google Hummingbird? Google Hummingbird merupakan perubahan algoritma pencarian yang diluncurkan Google pada tahun 2013. Tujuannya untuk membantu Google lebih memahami maksud di balik kata kunci dan frasa pencarian, bukan cuma fokus pada kata-kata per kata.

Banyak yang bilang kalau penargetan kata kunci udah gak relevan sejak Google Hummingbird muncul. Padahal, Hummingbird cuma mengubah cara kita berpikir tentang pencarian, bukan bikin kata kunci jadi tidak penting. Perubahan ini justru bikin kita fokus pada apa yang diinginkan pengguna saat mereka mengetik kata kunci tertentu.

Dilansir dari neilpatel.com Matt Cutts, mantan Kepala Tim WebSpam Google, bilang kalau Hummingbird bakal mempengaruhi 90% pencarian. Ini bukan update kecil kayak Panda atau Penguin, tapi perubahan besar pada algoritma Google. Tapi, bukan berarti kita harus membuang jauh-jauh penargetan kata kunci. Sebaliknya, konten berkualitas tetap harus punya strategi SEO kata kunci yang jelas.

Sekarang, dengan Hummingbird, riset dan penargetan kata kunci jadi lebih gampang. Kamu gak perlu khawatir soal rasio kata kunci yang ketat. Fokus saja dengan apa yang pengguna cari, dan buatlah konten yang bisa menjawab kebutuhan mereka.

Artinya, kata kunci masih sangat penting. Tanpa kata kunci, kita gak bisa ngerti apa yang pengunjung cari. Bahkan platform besar kayak Twitter, Facebook, YouTube, dan Instagram masih mengandalkan kata kunci buat memuaskan penggunanya.

Brian Dean pernah bilang, “Kata kunci itu seperti kompas untuk kampanye SEO kamu. Mereka kasih tau kamu arah yang harus diambil dan apakah kamu sudah maju atau belum.” Jadi, jangan remehkan kata kunci,ya!

2. Peta Situs XML bisa Meningkatkan Peringkat di Mesin Pencari 

Apakah dengan punya peta situs XML bisa bikin peringkat pencarian naik? Banyak orang yang sudah pasang Google XML Sitemaps di situs WordPress mereka. Tapi, apakah itu benar-benar berpengaruh?

Sebenarnya, peta situs XML nggak langsung bikin peringkat pencarian naik. Tapi, penting banget buat situs yang pengen gampang dirayapi mesin pencari. Setiap kali kamu bikin artikel baru atau edit yang lama, generator Google XML Sitemaps bakal otomatis bikin peta situs baru dan kirim ke Google sama mesin pencari lainnya.

Peta situs XML membantu mesin pencari untuk lebih cepat merayapi dan mengindeks halaman baru. Tapi, apakah itu langsung meningkatkan peringkat pencarian?

Dilansir dari neilpatel.com menurut Trevor Foucher dan Susan Moskwa dari Tim Webmaster Google yang ngomong di acara Strategi Mesin Pencari di Chicago pada tahun 2008, jawabannya adalah peta situs tidak langsung berpengaruh ke peringkat. Peta situs lebih kayak alat bantu yang memastikan Google tahu semua URL di situs kamu dan bisa diindeks dengan mudah. Jadi, bukan faktor utama untuk marketing konten.

Meskipun itu terjadi 10 tahun lalu, prinsipnya masih sama. Peta situs memang bisa bikin situs kamu lebih kelihatan karena URL-nya cepat terindeks. Tapi, itu bukan jaminan peringkat kamu bakal naik.

Jika belum pasang Google XML Sitemaps di WordPress, mending pasang sekarang. Nggak ada jaminan peringkat bakal naik, tapi setidaknya Google bisa nemuin konten baru kamu lebih cepat.

3. Tag Meta tidak Penting 

Tag meta adalah bagian dari kode HTML yang terletak di antara tag pembuka dan penutup <head>. Fungsi utamanya adalah untuk menampilkan cuplikan pratinjau dari halaman web di hasil pencarian. Tag ini sering kali memuat kata kunci meta.

Ada tiga elemen utama dari tag meta:

  1. Tag judul
  2. Deskripsi meta
  3. Kata kunci atau frasa meta

Catatan penting: Tag judul memang ada di bagian <head>, dan sangat penting untuk SEO, sementara deskripsi meta dan kata kunci adalah opsional. Namun, jika kamu tidak menambahkan deskripsi meta, Google mungkin akan mengambil teks acak dari halaman sebagai cuplikan pratinjau.

Walaupun Google tidak lagi menggunakan kata kunci meta untuk menentukan peringkat halaman, deskripsi meta tetaplah relevan. Ini membantu memberikan gambaran lebih jelas tentang kontenmu kepada pengguna dan bisa menarik lebih banyak klik, terutama jika mereka merasa konten situs kamu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Dengan kata lain, penggunaan tag meta yang baik dapat membantu meningkatkan visibilitas pencarian dan menarik lebih banyak pengguna ke situsmu. Inilah bagian di mana pemasaran konten benar-benar mulai mempengaruhi peringkat pencarian.

kamu dapat dengan mudah mengelola kata kunci meta, tag judul, dan deskripsi meta di situs WordPress kamu menggunakan plugin seperti All In One SEO.

Dilansir dari Google Webmaster Central Office hours John Mueller, Webmaster Trends Analyst di Google, pernah mengatakan, “Meta descriptions aren’t a ranking factor, but they can definitely help with click-through rate” (Deskripsi meta bukanlah faktor peringkat, tapi bisa membantu meningkatkan rasio klik). Dengan kata lain, meskipun deskripsi meta tidak langsung mempengaruhi peringkat, mereka berperan besar dalam menarik perhatian pengguna .

4. Top Level Domain (TLD) akan Meningkatkan Peringkat

Domain tingkat atas (TLD) seperti .com memang jadi yang paling populer, dan kebanyakan orang sudah familiar banget sama ekstensi ini. Tapi, saat mereka nemuin domain yang kurang umum seperti .biz atau .guru, mungkin mereka bisa jadi bingung.

Ini karena, berdasarkan data, sekitar 98% hasil pencarian di Google muncul dengan domain .com. Pengecualiannya adalah domain yang ditargetkan secara geografis, kayak .ca untuk Kanada. Jadi, kalau kamu memakai domain .com, Google bakal anggap situs kamu itu global, sedangkan domain dengan ekstensi kayak .ca lebih relevan buat pencarian dari Kanada.

Tapi, di tahun 2007, ICANN juga ngenalin berbagai ekstensi baru seperti .guru, .club, dan .company. Meski begitu, lebih dari sepuluh tahun kemudian, .com masih tetap jadi yang paling banyak dipakai.

TLD itu mungkin punya pengaruh dalam SEO, terutama kalau domainnya mengandung kata kunci. Tapi, harus hati-hati juga karena domain yang sesuai persis dengan kata kunci bisa berisiko kena penalti dari Google.

Intinya, saat memilih TLD, fokuslah pada nilai jangka panjang. Nama domain yang gampang diingat dan profesional itu lebih penting daripada cuma pilih ekstensi yang unik. Kalau kamu belum daftar nama domain, lebih baik pilih TLD yang populer seperti .com atau .net. Tapi, kalau kamu sudah punya domain, lebih baik fokus untuk terus kasih konten berkualitas dan bangun hubungan dengan influencer yang bisa bantu mempromosikan situs kamu.

Menurut John Mueller dari Google, TLD kayak .com atau .net itu sebenarnya nggak langsung mempengaruhi peringkat SEO. Google lebih memperhatikan kualitas konten dan relevansi ketimbang cuma ekstensi domain doang.

5. Memakai Kata Kunci Target dalam Anchor Teks Tidak Terlalu Penting Lagi

Saat kamu membangun tautan, apakah sebaiknya menggunakan kata kunci dalam teks jangkar (Anchor text)?

Teks jangkar itu adalah bagian dari teks yang bisa diklik dalam hyperlink. Contohnya, ketika kamu lihat Garuda.website itu adalah teks jangkar yang bisa membawa kamu ke website resminya saat diklik.

Banyak ahli percaya bahwa teks jangkar tetap jadi faktor penting dalam peringkat di mesin pencari, terlepas dari perubahan yang mungkin terjadi dengan algoritma Google.

Tapi, apakah teks jangkar yang mengandung kata kunci masih bisa meningkatkan peringkat?

Setiap kali Google melakukan pembaruan, tujuannya adalah membantu pengguna menemukan situs yang sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan, dengan cara yang gampang. Namun, kalau kamu terlalu mengoptimalkan teks jangkar, bisa-bisa kamu kena penalti dari Google. 

Sebelum ada Google Penguin, kamu bisa bebas pakai teks jangkar yang kaya kata kunci di postingan blog, baik untuk tautan internal maupun eksternal. Sekarang, mesin pencari sudah tahu trik itu dan akan menjatuhkan penalti.

Ada perubahan sedikit, sih. Tautan yang kontekstual itu lebih berpengaruh, bisa sampai 5-10 kali lipat dibandingkan tautan profil penulis yang biasa ada di kiriman tamu. Namun, menggunakan teks jangkar yang kaya kata kunci secara berlebihan bisa membuat peringkat situs kamu turun. Jadi, hindarilah melakukan penautan silang dengan teks jangkar yang kaya.

Tapi, bilang kalau teks jangkar yang seperti kata kunci sudah tidak relevan lagi dalam peringkat mesin pencari itu nggak tepat. Itu cuma mitos.

Lebih baik ubah pendekatan kamu. Cobalah untuk mendiversifikasi teks jangkar kamu, dan pastikan untuk menyertakan kata kunci utama dan sekunder, frasa kata kunci meta, serta nama merek, URL, dan kata kunci umum sebagai teks jangkar.

Matt Cutts, mantan kepala tim spam web di Google, sudah lama menganjurkan penggunaan teks jangkar yang alami. Ini penting karena tujuan utama Google adalah menciptakan pengalaman pencarian yang terbaik buat penggunanya.

6. Riset Kata Kunci Sudah tidak Diperlukan 

Riset kata kunci itu nggak penting? Itu adalah mitos yang sama berbahayanya dengan mitos pertama. Dalam dunia pemasaran konten dan blogging, kamu nggak bisa mengabaikan riset kata kunci yang berkualitas untuk situs web kamu.

Yang perlu kamu hindari adalah optimasi yang berlebihan, penggunaan teks jangkar yang kaya kata kunci secara berlebihan, dan pembaruan Domain Pencocokan Tepat. Fokuslah pada ROI (return on investment), bukan sekadar ingin berada di peringkat teratas untuk kata kunci tertentu. Lagipula, apakah kamu ada di peringkat #1 atau #5, yang terpenting adalah apa yang kamu dapatkan sebagai hasilnya.

Google Keyword Planner masih jadi alat riset kata kunci yang paling akurat. Sebagian besar alat lainnya juga mengandalkan data dari Google. Namun, alat-alat lain itu tetap bisa membantu.

Selain menggunakan Google Keyword Planner untuk meneliti kata kunci, kamu juga bisa melihat kata kunci yang ditargetkan oleh pesaing kamu.

Riset kata kunci tetap relevan. Tapi, agar tetap aman, fokuslah pada maksud pengguna di balik pencarian, bukan hanya pada kata kunci itu sendiri. Ini juga termasuk frasa kata kunci meta.

Salah satu pendapat dari ahli Google yang relevan dengan pentingnya riset kata kunci adalah dari Gary Illyes, seorang Webmaster Trends Analyst di Google. Ia menyatakan bahwa meskipun algoritma pencarian Google semakin canggih dalam memahami konteks dan niat pengguna, riset kata kunci tetap merupakan elemen penting dalam strategi SEO.

Gary mengatakan:

“Keyword research is not dead. It’s still important to understand what your audience is searching for. It helps you create content that aligns with user intent.”

Ini menunjukkan bahwa meskipun algoritma telah berkembang, memahami kata kunci dan maksud di balik pencarian tetap menjadi bagian fundamental dalam menciptakan konten yang relevan dan bermanfaat bagi pengguna.

Sumber: Search Engine Journal Interview with Gary Illyes

7. Menautkan (Linking) ke Situs Otoritas akan Mengusir Pengunjung Organik 

Menautkan ke situs-situs yang memiliki otoritas tinggi sebenarnya tidak akan membuat pengunjung organik kabur. Banyak situs populer berhasil karena mereka rutin menautkan ke sumber lain yang relevan.

selalu menyertakan tautan ke blog-blog yang berkualitas dan berotoritas. Tidak khawatir kalau pembaca akan pergi setelah mengklik tautan itu, karena jika konten yang saya sajikan bermanfaat, mendalam, dan meyakinkan, mereka akan kembali lagi.

Seringkali, kami berusaha mendapatkan tautan dari situs-situs berotoritas seperti CNN, Mashable, Business Insider, dan juga situs-situs .gov dan .edu. Tautan dari situs-situs ini bisa membantu meningkatkan peringkat pencarian kami. Di setiap industri, pasti ada situs-situs berotoritas yang bisa kamu jangkau.

Kamu juga bisa mencari situs otoritas lainnya untuk ditautkan. Cukup kunjungi similarsites.com, masukkan URL dari salah satu situs otoritas (misalnya, ConversionXL), dan cari situs yang mirip.

Saat kamu menautkan ke situs yang dianggap ramah Google, terutama ke halaman yang relevan dengan konten berkualitas tinggi yang kamu tulis, Google akan lebih mudah menjelajahi situs kamu dan mengikuti tautan ke situs yang terpercaya.

Meski Google tidak secara langsung mengatakannya, banyak pengalaman dari penulis konten dan praktisi SEO menunjukkan bahwa ini bisa membantu meningkatkan peringkat. Berikut beberapa tips sederhana saat menautkan ke situs otoritas atau tautan website High DA agar tetap aman dan mendapatkan hasil yang maksimal:

  1. Pastikan tautan keluar berasal dari halaman konten berkualitas tinggi.
  2. Tautkan hanya ketika memang diperlukan.
  3. Gunakan nama merek atau URL situs otoritas sebagai teks jangkar.
  4. Temukan halaman yang relevan di situs otoritas dan tautkan ke sana.
  5. Jika memungkinkan, beri tahu pemilik situs atau blogger ketika kamu menautkan ke mereka siapa tahu kamu bisa mendapatkan tweet atau tautan kembali yang alami!

Selain apa yang sudah dijelaskan diatas anda juga bisa memakai Guest Posting sebagai alternatif untuk membuat lalu lintas organik dan menambah trafik, melakukan hal ini juga bisa menambah kredibilitas konten kamu di mata Google. Anda bisa membuka situs https://freepost.ju.mp/,htguestpost.5g.in, dan guestpost.ai.in di tiga situs tersebut terlampir besaran DA/PA website, jadi anda bisa memiliki opsi untuk menjalankan strategi Guest Post.

Kesimpulan 

Mitos SEO tentang Google yang Menghambat Kesuksesan website ini seringkali menjadi penghalang bagi para pemasar dan blogger yang berusaha untuk meningkatkan peringkat mereka di mesin pencari. 

Dengan memahami dan mengatasi mitos ini, kamu dapat memfokuskan upaya SEO dengan cara yang lebih efektif dan mencapai kesuksesan yang diinginkan. 

Selalu ingat, kualitas konten, backlink, dan pengalaman pengguna adalah kunci utama untuk sukses dalam dunia SEO, serta beberapa variabel penting lain yang tak kalah penting harus selalu diperhitungkan karena SEO bukan ilmu eksak yang hasilnya pasti.

Baca Juga: 6 Cara Menemukan Kata Kunci SEO yang Tepat! 

Exit mobile version